Funiculi Funicula: Kisah-kisah yang Baru Terungkap

Toshikazu Kawaguchi • Gramedia Pustaka Utama • Cetakan ketiga, Desember 2022 • 9786020663845 • 200 hlm

Aldila S. Putri
2 min readAug 17, 2023

"Tentu saja, bukan berarti ia tidak memahami kesedihan mereka yang kehilangan seseorang yang berarti. Namun, selama peraturan berlaku, tak ada yang bisa dilakukan tak peduli siapa orangnya dan apa alasannya." Hlm 20

Keajaiban kafe yang bisa membawa pengunjungnya menjelajahi waktu kini telah sampai pada seri kedua. Miki, anak Nagare dan Kei, telah berusia tujuh tahun dan suka mengatakan kata-kata serupa diksi yang membuat Nagare geleng-geleng kepala.

Buku kedua seri Funiculi Funicula ini agak berbeda dengan seri pertama, nuansanya lebih gelap karena di seri kedua keempat kisahnya sama-sama bertemu dengan seseorang yang telah meninggal dunia. Hampir setiap tokoh menanggung rasa bersalah atas perbuatan mereka di masa lalu.

Dan juga perbedaan dari seri pertama adalah di buku kedua pada halaman pertama terdapat peta konsep nama-nama orang yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan Kazu. Sangat memudahkan bagiku yang kesulitan menghafal nama orang-orang Jepang.

Ya, buku ini sebagian besar menceritakan tentang Kazu Tokita. Ada alasan mengapa Kazu yang menyeduhkan kopi untuk seseorang yang ingin menjelajahi waktu, ada kisah bagaimana keajaiban kafe ini bermula, hingga asal usul perempuan bergaun putih penghuni kursi yang suka membaca buku dan pergi ke kamar mandi sehari sekali.

Banyak hikmah yang didapat setelah membaca buku ini, salah satunya adalah tentang mencari kebahagiaan dengan melepaskan beban rasa bersalah yang telah menggelayuti diri bertahun-tahun lamanya.

Pada bab terakhir, aku akhirnya tahu bahwa Miki yang akan menggantikan Kazu untuk menuangkan kopi penjelajah waktu. Mengapa Miki? Ada apa dengan Kazu? Kalian harus baca biar ga penasaran 😉

"Luka psikologis tidak dapat dilihat. Selain itu, sulit untuk menyembuhkan luka seseorang seperti Kiyoshi, yang menganggap dirinya penyebab kematian orang yang penting dalam hidupnya. Lagi pula, orang yang telah mati tidak akan hidup kembali." Hlm 176

--

--

Aldila S. Putri
0 Followers

Wanita yang gemar menasihati diri sendiri dengan meramu kata-kata ketika melayap.